Aksi 1 Mei di Denhaag (2018)

Peringatan hari buruh setiap tanggal 1 mei  juga berlangsung di Belanda. Meski bukan sebagai hari libur nasional, tidak menghalangi para pekerja untuk melakukan aksi bersama. Indonesia Migran Workers Union di Belanda (IMWU-NL) sebagai organisasi pekerja Indonesia membawa isu menarik dalam aksi kali ini.  


Aksi buruh 1 mei di Belanda kali berpusat di Denhaag, tepatnya di Malieveld, tidak jauh dari Denhaag Central Station. Pemogokan para sopir bus juga mengiringi aksi 1 mei kali ini . Tidak hanya di kota Denhaag tetapi juga kota-kota lainnya seperti Groningen. Aksi mogok sopir bus di Groningen  berlangsung selama dua hari dan telah diberitahukan kepada para pengguna bus jauh hari sebelumnya. Meski demikian, transportasi publik antar kota seperti kereta api tetap berjalan dengan semestinya.


Dari lapangan Malieveld-Denhaag, para peserta aksi mengambil rute dimana terdapat konsentrasi para pekerja  berada. Aksi ini diorganisir oleh FNV (=Federatie Nederlandse Vakbeweging), sebagai federasi serikat pekerja terbesar yang ada di Belanda. Tema yang diangkat tahun ini adalah “strijd mee voor kwaliteit, zekerheid en inkomen” (=berjuang untuk kualitas, keamanan, dan penghasilan)


Untuk sektor pekerja rumah tangga, dimana banyak warga negara Indonesia yang bergabung didalamnya, salah satunya yang terlibat adalah IMWU (=Indonesian migran worker union). IMWU  selama ini memang selalu terlibat dalam aksi 1 Mei.  Berdasarkan keterangan dari sekretaris jendral IMWU, Ratna Saptari, ada sekitar empat belas hingga duapuluh orang anggota IMWU mengikuti aksi ini. Mereka berdatangan dari Amsterdam, Rotterdam, Groningen dan tentu saja dari Denhaag. IMWU sendiri beranggotakan sebagian besar bekerja pada sektor domestik, pekerja rumah tangga. Oleh karena itu, merasa perlu IMWU menyampaikan aspirasinya dalam aksi ini membawakan isu pekerja domestik.


Peserta aksi dari sektor rumah tangga sendiri mengangkat sub-tema “100.000 families vertrouwen ons!”  (=100.000 keluarga mempercayai kami!). Pada sektor pekerja domestik ini tidak kurang ratusan anggota dari berbagai negara seperti Filipina, Turki, Afrika dan Indonesia memeriahkan rombongan ini. Dimeriahkan dengan performance art yang menampilkan pengguna jasa yang menaiki kereta dan ditarik oleh para pekerja rumah tangga. Diiringi permainan perkusi dan kotak-kotak sampah yang ketuk  seirama dengan teriakan-teriakan membakar semangat.


Menurut Fuad dari Amsterdam, aksi ini diikuti tidak kurang dari limaribu orang anggota FNV. Estimasi terakhir dari FNV, aksi ini melibatkan delapan ribu orang dari berbagai sektor. Masih menurut ketua IMWU, aksi ini melibatkan IMWU sebagai upaya untuk memperjuangkan hak-hak pekerja Indonesia yang bekerja di Belanda, agar mereka bekerja secara aman, tanpa intimidasi.


Sedangkan menurut mbak Nur dari Rotterdam, merasa senang mengikuti aksi ini karena  merasa perlu untuk melibatkan secara aktif para pekerja domestik ini dalam organisasi buruh terbesar di Belanda. Dengan demikian aspirasi kelompok pekerja migran di sektor domestik akan didengarkan oleh pemerintah. 


Jerry dari Denhaag yang hadir bersama keluarganya juga menyatakan perlunya ikut aksi ini untuk mununtut hak-haknya sebagai pekerja tanpa diskriminasi baik sebagai pekerja terdokumentasi maupun tidak. 


Aksi ini berlangsung selama kurang lebih tiga jam menyusuri jalan-jalan utama di Denhaag. Dikawal oleh ratusan polisi, longmarch ini berjalan tertib dan aman.  Aksi ini berakhir kembali di Malieveld pada pukul 18.00.  (BRT)




Link terkait:
Video Aksi 1 Mei di Denhaag

Comments

Post a Comment